Sumber: Kaskus |
"Tahu, Bulat, digoreng, dadakan, di mobil, 500-an, gurih gurih nyooii!" Sering dengerin jingle ginian sob?
Sumber: Kaskus |
Siapa sih pengisi suara di jingle 'Tahu Bulat'?
"Tahu Bulat, digoreng, dadakan, di mobil, 500 an, gurih gurih nyoooi! "
pasti kalian penasaran siapa pengisi suara di balik jingle fenomenal itu, ketika ditanya kepada penjualnya mereka mengatakan bahwa suara yang diputar berulang-ulang ini ternyata merupakan rekaman suara pemiliknya.
"Itu bos saya yang ngerekam suaranya di kontrakan," kata seorang penjual tahu bulat, Ade, di Bogor, Sabtu (16/5/2016).
Ade mengatakan, rekaman suara tersebut sudah dipakai sejak tahu bulat berkembang di daerah Cianjur.
Ia menceritakan, tahu bulat ini awalnya berkembang di daerah Cianjur dan Sukabumi selama hampir dua tahun.
Dan yang uniknya tiap daerah hampir berbeda-beda jinglenya sob.. gini nih bunyinya
"Tahu Bulat, digoreng, dadakan, di mobil, 500 an, gurih gurih nyoooi! "
"Tahu Bulat, digoreng, dadakan, 500 an, anget angeett"
"Tahu Bulat, digoreng, dadakan, di mobil, 500 an, halaal!"
"Tahu Bulat, tahu fenomenal, lima ratusan... digoreng dadakan.. gurih.. ... "
dan masih banyak lagi.
Lantas kenapa Jingle berbeda-beda?
Sistem penjualan tahu bulat ini terbilang sistematis. Para penjual tahu bulat ini tergabung dalam grup-grup. Grup terdiri atas tujuh mobil pedagang tahu bulat.
"Nah, kalau rekaman suaranya sama, berarti itu dari satu grup," ujar Ade.
Kenapa di goreng Dadakan?
Baru-baru ini, seorang pengguna media sosial Facebook dengan akun Affan Basalamah membagikan analisis tahu bulat yang dibuat oleh @irvankarta. Dalam ciapan panjang di Twitter ia coba menjelaskan secara ilmiah, kenapa tahu bulat harus digoreng dadakan? Analisis itu ternyata sangat rumit dan jauh dari kata sederhana.
Berikut penjelasan ilmiah yang ditulis Irvan Kartawiria.
"Nah, memang urusan tahu bulet digoreng dadakan itu urusannya sama termodinamika. Diagram fase air, suhu, dan tekanan. Pada proses penggorengan, tahu bulat dicelup ke minyak dengan suhu 150-160 C. Pada suhu ini, air pada tahu akan berubah fase dengan cepat. Akibat ekspansi ke segala arah, ukuran tahu bulat bertambah searah diameter dan permukaannya merata menjadi bulat sempurna. Reaksi maillard di permukaan tahu bulat membuat warnanya jadi coklat, dan membentuk struktur crust yang secara fisik cukup kokoh. Tapi karena struktur crust ini berpori, maka tekanan uap dari dalam tahu bisa keluar. Akibatnya tekanan akan berkurang setelah tahu diangkat. Maka, tahu bulat harus digoreng dalam jangka waktu sedekat mungkin dengan saat penyerahan produk ke konsumen. Hence "digoreng dadakan".
Kontan saja, penjelasan ilmiah itu justru menuai reaksi dari para netizen. Alih-alih menjelaskan supaya terang, malah membuat bingung banyak orang. Tidak sedikit netizen yang meminta penjelasan, mengapa harganya limaratusan?
Kenapa harganya Rp.500-an?
Para pengelola menyediakan bahan utama berupa tahu bulat yang didatangkan dari wilayah Cianjur dan Tasikmalaya.
Lalu, untuk mobil, para pengelola menyewakannya kepada para pedagang dengan biaya Rp 100.000, sudah lengkap dengan tempat penggorengan dan atap terpal.
"Sehari paling harus keluar uang Rp 50.000 untuk bensin. Minyak goreng dan bumbu sekitar Rp 90.000. Belum lagi untuk uang makan dua kali sehari, minimal 20.000 harus ada," katanya.
Setiap satu butir tahu bulat yang terjual, penjual harus menyetor kepada pengelola sebesar Rp 250. berarti penjual tahu bulat ini juga mengambil untung sama seperti yang di setor ke pengelola, jadi harganya 500 Rupiah.
selain itu 500 rupiah cukup ekonomis kan!
'Tahu Bulat' juga ada game untuk Android sob!
Download gamenya di Playstore sobat atau klik disini.Terima kasih kepada : Tsitnafz- Kaskuser
0 komentar